![](images/stories/2016/17hupacaraarungjeram3.jpg)
Kota Mungkid, Momen peringatan HUT Kemerdekaan Indonesia ke-71 diperingati secara unik oleh para pelaku wisata arung jeram dan jurnalis di Kabupaten Magelang. Mereka menggelar upacara bendera sambil olah raga arung jeram sepanjang 12 km.
Upacara unik ini digelar di tengah Kali Elo, tepatnya di Rest Area Elo Rivers Adventure di Dusun Banar, Desa Deyangan, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang. Mereka menaiki 18 perahu yang dijajar rapi di tengah sungai menghadap tiang bendera yang ada di sisi timur sungai.
Tiang bendera didirikan di sisi sungai yang dangkal sementara perahu di sungai dengan kedalaman sekitar 3-4 meter. Tiga petugas upacara bertugas menaikkan bendera merah putih sementara ratusan pelaku wisata dan jurnalis menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Upacara dilanjutkan dengan detik-detik Proklamasi dan amanat pembina upacara. Setelah itu, para peserta upacara mengucapkan Merdeka tiga kali dan melanjutkan olah raga arung jeram hingga finis. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kecintaan para pelaku olah raga arung jeram kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Kami setiap hari melayani wisatawan arung jeram di sungai Elo dan Progo, termasuk pada perayaan HUT Kemerdekaan. Karena itu, kami menggelar upacara bendera di tengah sungai. Kebetulan ide ini disambut baik para wisatawan dan kawan-kawan jurnalis Magelang," kata Manajer Elo Rivers Hadi.
Hadi mengatakan para operator arung jeram juga memiliki rasa cinta tanah air yang besar, seperti komponen masyarakat yang lain. Secara kebetulan, kata dia, pihaknya sedang melayani 125 karyawan PT Binasan Prima Solo untuk arung jeram di Kali Elo.
Kepala Cabang PT Binasan Prima Solo Jony Hartono menyatakan pihaknya menyambut baik ketika ditawari untuk mengikuti upacara kemerdekaan di tengah sungai. Dikatakan bahwa kegiatan ini bertepatan dengan ulang tahun perusahaannya ke 16 pada 14 Agustus kemarin.
“Kami baru pertama kali kami mengikuti upacara bendera di sungai. Semoga ini semakin meningkatkan rasa nasionalisme dan patriotisme anak-anak muda. Kami sangat mengapresiasi pelaku wisata arung jeram dan jurnalis di Kabupaten Magelang,” kata Jony.
Upacara Dipuncak Gunung Andong
![](images/stories/2016/17hgunungandong2.jpg)
Selain itu upacara yang unik juga dilakukan di Puncak Gunung Andong, Ngablak. Dipuncak Para pendaki dan relawan Taruna Merah Putih (TMP) mengibarkan 71 bendera merah putih di puncak Gunung Andong, Rabu (17/8) pagi. Ribuan pendaki dan relawan Taruna Merah Putih (TMP) mengibarkan 71 bendera merah putih di puncak Gunung Andong Desa Girirejo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang, Rabu (17/8) pagi. Mereka mendaki gunung sejak Selasa sore dan menginap semalam di atas gunung.
Para pendaki berasal dari wilayah Magelang, Yogyakarta, Solo, Ambarawa, Salatiga, Boyolali dan Semarang. Prosesi ini diawali dengan kirab bendera merah putih oleh 71 anggota Taruna Merah Putih (TMP). Mereka dipimpin oleh lima kuda yang ditunggangi Sekjen TMP Restu Hapsari dan Ketua Panitia Mul Budi Santoso, Camat Ngablak Taufik dan lainnya.
Rombongan TMP ini disambut kesenian tradisional soreng Wahyu Budoyo Mudo (WBM) di pintu masuk Dusun Sawit, Desa Girirejo. Setelah disuguhi tarian soreng, para relawan TMP kemudian naik ke Gunung Andong pada Selasa malam.
"Kami menggelar renungan dan tirakatan di atas gunung. Kami mengajak para relawan dan pendaki untuk merenungkan kembali makna kemerdekaan," kata Ketua Panitia HUT Kemerdekaan Indonesia Mul Budi Santoso (Bodrek).
Menurut Bodrek upacara bendera digelar sama dengan upara HUT Kemerdekaan resmi seperti pengibaran bendera, detik-detik proklamasi, amanat pembina upacara dan lainnya. Disebutkan pihaknya sengaja mengibarkan 71 bendera sesuai tahun HUT Kemerdekaan Indonesia.
Bodrek berharap kegiatan ini bisa mewujudkan pemuda Indonesia yang tangguh, mandiri, tidak cengeng, kreatif dan inovatif serta mencintai alam dan Negeri Indonesia. "Ini juga sekaligus untuk mempromosikan Gunung Andong sebagai wahana wisata yang menawan," kata Bodrek.
Sekjen TMP Restu Hapsari menambahkan perayaan HUT RI ke-71 di puncak Gunung Andong dimaksudkan agar generasi muda semakin mencintai dan bangga terhadap Bangsa Indonesia. "Kami juga mengajak mereka agar mau berpolitik dan berdemokrasi. Utamanya dengan PDI Perjuangan," kata Restu Hapsari.
Selain di Gunung Andong, kata Restu, pihaknya juga mengadakan sejumlah kegiatan di beberapa daerah. Salah satunya di Tasikmalaya, Jawa Barat. Yakni dengan jalan santai, sarasehan dan festival budaya. "Lewat momentum ini kami ingin membangun rasa nasionalisme dan patriotisme generasi muda agar semakin tumbuh dan berkembang. Di era digital ini anak muda rentan terkena pengaruh-pengaruh negatif," jelasnya.
Restu mengkritik anak muda sekarang yang terjebak pada fasilitas serba instan seperti kemudahan memakai teknologi. "Sekarang orang tak lagi baca buku namun cukup Googling saja. Mereka hanya baca berita pendek bukan opini dan buku. Ini membuat pendangkalan keilmuan anak muda," ujar diaKades Girirejo Slamet Riyadi menambahkan ada sekitar 2.000 pendaki dan relawan dari berbagai daerah yang merayakan malam Kemerdekaan Indonesia di atas Gunung Andong. Ia ingin hal ini menjadi momentum pembangunan wisata pedesaan Gunung Andong.***) Widodo Anwari/Humas dan Protokol Setda Kabupaten Magelang.