Menanggapai temuan kasus balita Gizi buruk warga Slokopan Desa Sukorini Kecamatan Muntilan, Eka mengatakan bahwa kasus tersebut baru terpantau sekarang mengingat yang bersangkutan sebelumya berdomisili di Kabupaten Temanggung “ jadi kami tidak mempunyai data pertumbuhan balita tersebut, kami sedang mengupayakan mencari data di tempat asalnya guna penanganan lebih lanjut” katanya.
“Kami selalu memantau pertumbuhan balita di Kabupaten Magelang lewat posyandu”*
Dibandingkan dengan tahun sebelumnya ( 2009) kasus gizi buruk mengalami kenaikan yaitu 31 kasus, hal ini disebabkan karena tingginya partisipasi masyarakat/keluarga yang datang rutin ke pos yandu, tertibnya pencatatan pelaporan,adanya bantuan dana operasional pesyandu serta adanya deteksi dini/skrening kasus oleh tenaga kesehatan di desa yang dibantu oleh kader. apabila dibandingkan dengan target Kabupaten ( 0,15%),propinsi (1,72% dan Nasional ( 3,6%) kasus tersebut masih dibawah target.
Namun demikian kita tetap berupaya untuk menekan angka kasus gizi buruk semaksimal mungkin dengan memberikan makanan tambahan pendamping Air Susu Ibu ( MP_ASI), pemberian makanan tambahan pemulihan maupun penyuluhan,rutinya pemantauan pertumbuhan balita di pos yandu/sasaran ksehatan, memberikan bantuan transport kader melalui bantuan operasional posyandu serta rujukan kasus gizi buruk di rumah sakit.
Dari hasil kajian yang dilakukan pad tahun 2010 dapat disimpulkan bahwa salah satu dari penilaian kadar Gizi adalah penimbangan balita yakni pada penilaian kadarsi berdasar indicator penimbangan berat badan berdasarkan umur secara teratur yaitu 100% yang artinya kesadaran keluarga/masyarakat untuk datang ke posyandu guna menimbangkan balitanya sangat tinggi sekali, sehingga munculnya kasus sekecil apapun dapat segera terpantau/diatasi.
Sementara itu Dr. Sasongko Kepala Rumah Sakit Umum Daerah Muntilan mengatakan sebetulnya pasien/balita yang mengalami kasus gizi buruk seperti itu, meskipun diluar jamkesmas/jamkesda, atau daerah bencana tetap dapat terlayani hanya dengan rekomendasi dari Kepala Desa setempat, RSUD siap melayani hinga pemulihan pasien