KULTUR (Budaya)- sekolah berpengaruh terhadap peningkatan prestasi dan motivasi siswa untuk berprestasi, sikap dan motivasi guru serta produktivitas dan kepuasan kerja guru. Untuk menciptakan kultur sekolah yang positif dibutuhkan adanya kesadaran dan motivasi terutama dari diri masing-masing warga sekolah. Guru sebagai ujung tombak di lapangan harus mampu memberikan motivasi dan inspirasi bagi siswa khususnya. Kebiasaan guru yang datang tepat waktu dan melaksanakan tugas mengajar dengan baik, sikap dan cara berbicara saat berkomunikasi dengan siswa dan unsur sekolah lainnya, disiplin dalam melaksanakan tugas merupakan kebiasaan, nilai dan teladan yang harus senantiasa dijaga dalam kehidupan sekolah. Begitu juga pengembangan Kebudayaan yang ada di Kecamatan Sawangan yang coba digali dan dikembangkan oleh SMPN 2 Sawangan ini.
Wartawan "SG", Widodo Anwari berhasil menemui kepala Sekolah SMPN 2 Sawangan, Joko Purnomo, SPd, MPd. Orangnya kecil, santun, memaparkan secara gamblang konsep pengembangan sekolah budaya.. Lahir di Purworejo, 11 November 1961, Pernah menerima penghargaan Satya Lencana Karya Satya XXX di tahun 2013, beristri Sri wahyuni Hendras Lestari, S.Pd, M.Pd dan dikarunia 3 (tiga) Orang anak, Menempuh Pendidikan S-2, Manajemen Pendidikan, ini memaparkan secara gamblang konsep sekolah budaya..
Tentu saja sekolah ini bukan sekolah kejuruaan. Namun sekolah ini adalah Sekolah menengah Pertama (SMP) sangat konsen dengan seni kesenian dan budaya. Kekhasan budaya ini muncul sebagai jawaban atas realita masyarakat yang ingin mempertahankan budaya lokal atau berbasis lokal.
Upaya untuk mengembangkan sekolah budaya dimulai dengan kedatangan Bupati Magelang Zaenal Arifin, S.P. saat diundang di SMP Negeri 2 Sawangan 11 November 2017 lalu dalam Acara pagelaran seni tahunan yang berbarengan dengan HUT SMP Negeri 2 Sawangan itu sebagai awal mulainya ikon sekolah budaya SMP Negeri 2 Sawangan. Berikut petikan wawancaranya tersaji untuk anda pecinta majalah "Suara Gemilang".
Sebenarnya sekolah budaya itu bertujuan untuk apa?
Tujuan didirikanya sekolah budaya untuk memupuk dan menumbuhkembangkan jiwa dan budaya seni di kalangan para siswa di SMP Negeri 2 Sawangan. Para siswa yang berasal dari lingkungan Kecamatan Sawangan, Dukun , dan sekitarnya hampir semuanya berada di dalam komunitas seni. Mereka tumbuh dan berkembang dalam lingkungan budaya mereka yang sangat beragam.
Apakah efektif terhadap ragam budaya yang terkait dengan menyatukan semua jenis kesenian yang ada di Kecamatan Sawangan ini?
Dalam perkembangannya, sekolah budaya efektif untuk menggalang persatuan antarwarga dan kelompok kesenian antar kelompok kesenian dengan sekolah. Kegiatan latihan rutin juga bermanfaat menumbuhkembangkan karakter disiplin dan kerja keras, kerjamasa, dan kemandirian. Manfaat lain yang bisa dipetik adalah maksimalnya pertumbuhan keterampilan motorik, percaya diri, dan bertanggung jawab di kalangan siswa. Untuk itu, SMP Negeri 2 Sawangan, disamping berkewajiban menyukseskan secara akademik, sudah semestinya juga memupuk dan menumbuhkembangkan para penerus dan pewaris budaya tersebut sebagai aset budaya Kabupaten Magelang yang luar biasa.
Kaitan budaya dengan destinasi wisata ketep bagaimana?
Beranekaragamnya kesenian tersebut bukan hanya menjadi khasanah budaya, tetapi juga simpul budaya sekaligus simbul atau ikon Sawangan sebagai kawasan Destinasi (wisata) Ketep Pass diapit dua gunung besar Merapi dan Merbabu yang kaya akan kesenian tradisional rakyat. Seni tersebut tumbuh dengan subur sebagai bagian dari kehidupan mereka di tengah era globalisasi.
Inti dari pengembangan budaya ini apa?
Intinya kami bersama dengan segenap dewan guru adalah usaha untuk memanusiakan manusia muda. Anak-anak bukan manusia dalam bentuk kecil, namun memang karena akal, rasa, dan pranatanya baru proses berkembang. Maka, tidak sepantasnya menghakimi anak tanpa memberikan bimbingan dan pendidikan sebelumnya. Untuk itu, perlu bimbingan dan pendidikan yang menyeimbangkan antara perkembangan otak, perasaan , membangun pranata sistem yang baik pada anak.
Kaitan dengan kurikulumnya bagaimana?
Pendidikan setingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Kurikulum 2013 telah banyak memberikan ruang kepada sekolah dan guru, dan siswa untuk berekplorasi secara akademik sesuai mata pelajarannya masing-masing asalkan tidak melenceng dengan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar dan akhirnya bermuara pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Namun bentuk eksplorasi kemudian diserahkan kepada satuan pendidikan masing-masing untuk mencari bentuk dan genre kekhasan sekolah.
Standart Pendidikan diKabupaten Magelang sendiri bagaimana?
Sekolah atau satuan pendidikan di Kabupaten Magelang umumnya masih standart sesuai pengembangan kurikulum yang ada. Belum banyak sekolah yang mengekplorasi kekhasan potensi di lingkungan sekolah sehingga punya keistimewaan. SMP Negeri 2 Sawangan yang terletak di antara lereng Gunung Merapi dan Merbabu adalah kawasan pertanian agrikultur. Di dua pegunungan ini lekat dengan berbagai kesenian dan kebudayaan rakyat. Genrenya juga beragam, ada yang terus mewariskan kesenian nenek moyang, seni pengembangan, dan dan ada yang pop, tergantung pelakunya.
Apa juga sudah ada kerjasama dengan berbagai pihak terkait dengan pengembangan budaya ini?
SMP Negeri 2 Sawangan kini telah bekerja sama dengan dengan sembilan kelompok dari dua kecamatan Sawangan dan Dukun seperti Topeng Ireng dari Desa Suko, Jathilan Gedruk dari Desa Gintung, Grasak dari Desa Dadapan, Soreng Dari Desa Windu Sabrang, Padat Karya dari Desa Ketep, Reog dari Desa Bawangan, Kobro dari Desa Penggaron, Kuda Lumping dari Desa Gintung, serta Ndolalak dari Desa Gondangan.
Apakah efektif bentuk kerjasamannya?
Untuk mengefektifkan kerja sama dan bimbingan dengan kelompok kesenian itu, para siswa dibelajarkan untuk berlatih dan bergabung bersama live in dengan semua kelompok kesenian tersebut sebagai bentuk internalisasi siswa terhadap kesenian tersebut. Setelah mahir dan matang kemudian praktik dalam pementasan di masyarakat secara nyata maupun tampil dalam pagelaran bersama di sekolah.
Pembelajaran dimasyarakat apakah memungkinkan?
Pembelajaran secara langsung di masyarakat memungkinkan budaya dan kesenian semakin berkembang dan berkesinambungan. SMP Negeri 2 Sawangan berharap akan menjadi pusat studi dan pengembangan kesenian dan kebudayaan di Sawangan dan sekitarnya. Sekolah bukan hanya sebagai wahana pendidikan dan latihan, namun juga labolatorium kesenian dan kebudayaan.
Hambatan yang ada?
Sebagai sekolah yang mengkhususkan diri dengan kekhasan kesenian dan budaya bukan tanpa halangan. Masih diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memadai yang menangani. Disamping itu perlu pendanaan yang tidak sedikit mengingat jumlah kelompoknya yang banyak dan melibatkan berbagai pihak. Selamat Hari Pendidikan Nasional!!! ***) Widodo Anwari Humas dan protokol Setda Kabupaten Magelang.