Bupati Magelang Ir.Singgih Sanyoto mengatakan bahwa Kesenian Wayang, dan Keris merupakan budaya Indonesia yang telah diakui oleh dunia/Unesco yang keberadaanya masih relefan dengan kehidupan kita sehari- hari.
“ semoga bangsa Indonesia dan Kabupaten Magelang pada khususnya dapat terus melestarikan kebudayaan seperti ini hingga masa mendatang “ harapnya.
Menurut Bupati budaya menunjukkan peradaban, dengan budaya yang tinggi menunjukkan peradaban tinggi pula. Dengan budaya disamping membangun karakter bangsa juga akan membangun kepribadian. “Banyak yang dapat dipelajari dari aspek budaya yang sekarang mulai ditinggalkan.”katanya.
Muntilan adalah pusat kebudayaan, banyak kesenian yang berkualitas ada di Muntilan ini, untuk itu Bupati berharap menghadapi era globalisasi seperti sekarang ini, pemuda perlu cerdas, terampil ,beriman,bertakwa ,berbudaya ,serta berbudiluhur .
Stefanus Artanto selaku panitia penyelenggara yang juga etnis Tionghoa, mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan sebagai upaya melestarikan budaya daerah,terutama kesenian wayang orang yang sudah banyak dilipakan oleh
masyarakat.
Disamping itu kegiatan ini untuk menumbuh kembangkan rasa wawasan kebangsaan bagi masyarakat Kabuipaten Magelang dari berbagai etnis yang ada, agar terjalin hubungan/komunikasi positif antar warga menujunkokohnya persatuan dan kesatuan Bangsa guna memperkokoh NKRI,Pancasila, UUD 1945, serta Bineka Tunggal Ika.
Kegiatan pentas kesenian semacam ini jarang sekali dilakukan , disamping melestarikan budaya, wayang orang ini dimainkan oleh para pemain dari Dewan Kesenian Kabupaten Magelang berkolaborasi dengan warga etnik Tionghoa di Muntilan.
“ Jarang sekali ada pentas wayang orang pembaruan antar etnis seperti ini, Semoga ini dapat menjadi tonggak sejarah baru bagi Kabupaten Magelang serta dapat menjadi contoh dan suri tauladan bagi masyarakat yang lain “ harapnya.
Pentas Wayang Orang Pembauran antar etnis ini dimainkan oleh para pemain antara lain dari Dewan Kesenian Kabupaten Magelang, Ketua Pepadi Kabupaten Magelang dr.H.Triyono, mantan Camat Sawangan Sujarwo, Sanggar tari Muntin,serta beberapa pemain dari etnis Tionghoa.