BERITAMAGELANG.ID - Berbagai cara dilakukan Balai Konservasi Borobudur (BKB) untuk mencegah keausan batu candi. Salah satunya dengan kegiatan pelatihan rancangan sandal yang digelar di kantor Balai Konservasi Borobudur, Kamis (12/11/2020).
Koordinator Pokja Pemeliharaan BKB, Bramantara mengatakan, nantinya wisatawan yang akan naik ke Candi Borobudur wajib menggunakan sandal yang telah disediakan.
"Karena selama ini wisatawan masih menggunakan sepatu dan sandal masing-masing saat naik ke Candi Borobudur. Dimana tingkat kekerasan sepatu dan sandal tersebut berbeda-beda dan dikawatirkan akan mempercepat keausan batu candi," ucap Bramantara.
Peserta pelatihan adalah perajin sekitar Borobudur. Mereka adalah perajin batik, gantungan kunci dan lain-lain karena sudah terbiasa memproduksi kerajinan. Sedangkan pelatihnya juga perajin sandal di Borobudur sendiri.
"Apabila ada produk luar Borobudur yang lebih murah, kami akan tetap mengambil produk dari perajin setempat karena program ini juga bertujuan untuk meningkatkan perekonomian warga perajin Borobudur," papar Bramantara.
Bahan baku sandal adalah spons hati karena telah dilakukan kajian material tersebut saat ini paling lunak dan aman bagi batu candi, dibandingkan yang lain.
"Bahan yang lunak menjadi syarat pembuatan sandal, sehingga usia batu candi akan lebih lama," imbuhnya.
Bramantara menambahkan, program tersebut saat ini sedang dalam pembahasan Balai Konservasi Borobudur.
"Untuk penerapannya masih ada kajian lagi, namun kami sudah mempersiapkan pelatihan pembuatan sandal guna mendukung program tersebut," kata dia.